Ketika aku lahir, aku belum bisa merangkak apalagi berjalan...
Hanya bisa menangis, makan, minum dan tertidur lelap.
ketika ku lapar aku menangis, Saat tidak nyaman aku menangis,
semua mendapatkan perhatian dari orang-orang yang mencintaiku
.
Ketika ku mulai merangkak, aku tahu aku ingin bergerak,
aku ingin pergi kemanapun aku mau,
tetapi semua masih terbatas, dan tidak ada keleluasaan untuk bergerak.
hanya tangisan dan gerak tubuh yang menjadi isyarat
komunikasiku.
Saat aku belajar berdiri dengan kedua kakiku,
ternyata kakiku masih belum begitu kuat menyangga
berat badanku,
belum ada keseimbangan untuk berdiri dengan baik
dan benar,
tetapi aku terus mencoba berdiri dengan kedua
kakiku.
Saat aku mulai belajar melangkah, aku ingin
berjalan,
terus melangkah walau langkah kaki ini sangat lemah
untuk melangkah
masih belum mampu mengendalikan langkah kaki ini.
tabrak sana tabrak sini, jatuh bangun hanya untuk
sebuah langkah kecil.
Saat aku sudah mulai mantap berjalan, rasanya ingin
cepat-cepat berlari,
lari dan terus berlari, walau aku kesulitan untuk
mengerem diri ini,
kadang aku terjatuh dan terus kembali berlari,
aku tidak tahu untuk apa aku berlari… dan terus
berlari.
Saat aku sudah bisa menguasai diri, berjalan dengan langkah mantap, berlari dengan
kendali,
kini aku ingin belajar naik sepeda, jatuh bangun
dan terluka karena sepeda.
roda berputar aku terus mengayuh sepedaku tanpa
hambatan…
Saat telah bisa naik sepeda, aku belajar
mengendarai motor,
bisa naik motor dan mulai ngebut di jalan raya,
melesat melawan angin dan merasakan getaran jiwa
muda
tantangan demi tantangan hidup, ku rasakan dan
dilewati begitu saja.
Kini mobil pun menjadi tantangan baru bagiku,
kendaraan untuk melesat di jalan bebas hambatan,
membawaku kemanapun aku ingin pergi, tanpa takut
panas dan hujan,
melesat dalam kecepatan yang akan mengantarkan pada
tujuan.
Kaki melangkah Roda melaju, semua demi mencapai
tujuan.
Tetapi sudahkah kita mengerti kemana arah tujuan
hidup ini?
langkah kaki sejak kecil hingga besar, tahukah
kemana akan melangkah?
ribuan kilo ditempuh dengan kendaraan, tahukah
kemana perjalanan hidup akan ditempuh?
Tiada jalan yang mudah di lewati tanpa hambatan,
Ibarat perjalanan harus naik turun gunung, melewati
jembatan,
mengatasi jalan yg berlobang,jalan ramai hingga
jalan yang sepi.
Terkadang kita berjalan sendiri, kadang
bersama-sama melangkah.
Terkadang bergandeng tangan melangkah dengan teman
dan sahabat,
atau terkadang harus berjalan bersama dengan orang
yang tidak kita sukai.
walau disetiap persimpangan, pasti akan terjadi
perpisahan atau pertemuan kembali.
Walau pernah kita salah melangkah, tetapi selalu
ada jalan untuk kembali,
Setiap jalan telah kau lalui, dan harus
meninggalkan jejak langkah.
Tidak perlu menyusuri kembali jejak langkah yang
lalu karena semua telah berlalu,
tataplah ke depan dengan langkah baru yang mantap
untuk melangkah.
Kemanapun langkah dan tujuan hidupmu,
Semua pasti memiliki strategi dan rencananya
sendiri,
Semua pasti punya tujuan hidupnya sendiri
Semoga kebahagiaan selalu menyertai perjalanannya.
Tujuan akhir dari kehidupan adalah pencapaian
Kebahagiaan yang hakiki,
Walau masihkah ada pencapaian kebahagiaan yang
hakiki,
Suka dan duka pasti selalu bersama sebagai satu
paket hidup ini.
Sampai pada lenyapnya Dukhha maka Kebahagiaan
Sejati menjadi milikmu.
Buka pintu hatimu, melihat dengan mata hatimu
Ikutilah Langkah kakimu dengan mengikuti suara
hatimu
Jangan menyesali yang telah berlalu,
melangkah dengan pasti untuk masa depan yang lebih
ceria.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar